Jasa sadap wa atau hacker kian marak dengan seiring berkembangnya tekhnologi pada saat ini. Banyak kalangan yang ingin menggunakan aplikasi sadap WA dengan bertujuan untuk mengetahui isi obrolan kompetitor bisnis, mantan kekasih ataupun dari pasangan yang dicurigai selingkuh.
Maraknya keinginan ini dimanfaatkan sangat baik oleh penipu untuk mendapatkan keuntungan baik secara finansial dari orang yang ingin di sadap chat Whatsapp dengan mengaku bahwa bisa membobol chat whatsappnya.
Pelaku yang mengaku sebagai hacker yang ahli bisa menyadap chat WA seseorang bahkan menjadi seorang pelaku penipuan, berbagai rekayasa dan tipuan digunakan untuk meyakinkan korbannya agar korban memakai jasanya.
Namun bukan hasil sadapan dari si target yang menjadi incaran, tetapi si korban inilah yang menjadi target pemerasan dengan mengancam korban jika tidak membayarkan sejumlah uang, dengan melakukan ancaman bahwa akan melaporkan aksi penyadapan ini kepada pemilik nomor yang akan disadap.
Menurut info di twitter yang mendapati salah satu pelaku aksi penipu (@jasasadapchat) yang mencari korbannya dan memanfaatkan keluguan dari korbannya untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Si penipu mengiklankan dirinya bahwa mampu untuk mengakses media sosial pribadi target yaitu berupa whatsapp, facebook, instagram ataupun twitternya dengan kemampuan yang dimilikinya tanpa harus menyentuh hp target dan tanpa diketahui oleh si target dan menjamin privasinya aman dan terjaga serta bisa dipercaya.
Apabila korbannya terpancing dan menghubungi nomor yang diiklankan, segala macam cara dan kebohongan dikeluarkan untuk membuat si korban percaya. Dan dalam aksinya penipu itu menarifkan biaya sebesar Rp.500.000,- dengan dalih semua pesan dan panggilan akan tersadap.
Dalam menjalankan aksinya ini hanya bermodalkan kata-kata dan keterampilan berbohong, pelaku menjalankan aksinya dan memberikan beberapa rekeningnya untuk melakukan pembayaran dari korbannya.
Beberapa rekening yang digunakan oleh sipelaku bermacam-macam bahkan ada dari rekening bank swasta nasional dan beberapa pembayaran digital seperti Gopay.
Korban dari penipuan ini sudah cukup banyak dan menimbulkan kerugian secara finansial tidak sedikit bahkan sampai ratusan juta rupiah yang didapatkan dari para korbannya.
Teknik yang digunakan sebenarnya cukup mudah, dengan menggunakan kepolosan korban dan ketidaktahuannya akan media IT. Pelaku meyakinkan korbannya dengan berbagai istilah IT seperti two factor autehntication, scan sidik jari dan beberapa tangkapan gambar yang terlihat seakan proses penyadapan sudah berhasil dan berjalan sesuai dengan rencana.
Dalam aksinya, korban selalu dibodohi dengan tampilan berhasilnya menyadap handphone targetnya, dan anehnya pada setiap langkah akhir korban selalu diminta untuk mengirimkan uang ataupun dana digital agar penyadapan semakin bisa lebih mendalam.
Hal ini dilakukan berulang kali sampai si korban pun sadar ketika hasil sadapan yang diminta setelah sejumlah uang yang dikirimkan cukup besar namun si pelaku tidak mampu untuk mengirimkan hasil sadapannya dengan dalih bermacam-macam sampai akhirnya si korban menjadi target pemerasan dan teror karena telah melakukan permintaan untuk menyadap handphone target.
Sebagai pengetahuan untuk para pengguna whatsapp, untuk menjaga privasi penggunanya, whatsapp telah menerapkan ecnkripsi end to end yang ini bermanfaat untuk menjaga keamanan chat pribadi seseorang.
Dan setiap percakapan memiliki kode enkripsi yang unik sehingga kemungkinan untuk disadap kecil bahkan hampir tidak mungkin karena kode enkripsi tersebut hanya akan muncul pada whatsapp yang bersangkutan.
So jangan mudah percaya dengan jasa sadap wa yang beriklan di media sosial apabila tidak ingin menjadi korban penipuan yang berujung dengan pemerasan.