Lycee Haag – Mungkin 5 tahun yang lalu, kata “start up” terdengar sangat aneh. Namun di era digital sekarang ini, kata tersebut sepertinya tidak asing lagi. Perusahaan baru sering kali bekerja dalam bisnis televisi, seperti membuat aplikasi atau perangkat lunak untuk dipasarkan secara online. Seperti yang kita ketahui, start adalah kata yang berada dalam tahap awal pengembangan dan penelitian, dan masih dalam tahap awal. Sebagai perusahaan baru, pembiayaan penting bagi pemula. Sekilas menarik investor atau investor dengan mudah, karena Stratup masih merupakan perusahaan yang tidak stabil dengan sedikit pengalaman. Ini akan membuat investor berpikir berulang kali untuk berinvestasi di bisnis startup. Namun, di bawah ini adalah beberapa strategi yang dapat teman – teman pertimbangkan untuk menarik investor agar berinvestasi di bisnis teman – teman.
1. Memperhatikan Legalitasnya
Sebagai bisnis baru, teman – teman perlu tahu lebih banyak tentang aspek hukum mendirikan badan hukum. Bentuk usaha bisa saja berbentuk CV atau PT, namun badan hukum berbentuk PT yang sangat direkomendasikan oleh sebagian besar angel investor dan beberapa startup yang ada.
2. Menciptakan Konsep
Saat bertemu calon investor, teman – teman harus memiliki pemahaman yang baik tentang konsep startup teman – teman. Memberikan pemahaman konseptual adalah memberikan gambaran rinci tentang apa yang teman – teman lakukan di perusahaan teman – teman. Investor akan lebih tertarik untuk memiliki konsep perusahaan yang jelas dan baik sehingga kontennya dapat dikomunikasikan dengan baik. Jelaskan setiap unit bisnis teman – teman secara detail. Oleh karena itu, investor akan melihat kesiapan teman – teman dalam menghadapi segala kendala dan prospek cerah teman – teman untuk peluang bisnis yang potensial. Jadi teman – teman bisa memutuskan apakah perusahaan ini bisa bekerja sama. Intinya menjadi salah satu strategi menarik investor untuk membiayai startup teman – teman dengan memadukan konsep yang detail, jelas dan bagus.
3. Memahami Calon Investor
Calon investor juga harus diperhatikan, teman – teman perlu memahami apa saja calon investor yang cocok untuk bisnis teman – teman. Misalnya tidak ada yang namanya latar belakang investor, kebutuhan dunia usaha, calon investor, dan sebagainya. Strategi ini akan memudahkan teman – teman menarik investor untuk bekerja dengan bisnis yang sudah teman – teman mulai
4. Menjelaskan Visi Misi Bisnis
Investor seringkali bertanya tentang visi dan misi bisnis yang mereka rintis. Visi dan misi tersebut perlu dijelaskan secara detail dan jelas. Karena investor beranggapan bahwa visi tersebut akan menjadi pelopor untuk masa depan dan visi bisnis serta tujuan akhir. Pada saat yang sama, ini merupakan upaya strategis untuk mencapai apa yang ingin teman – teman capai. Maka persiapkan uraian yang baik dan detail mengenai visi dan misi start up teman – teman agar calon investor tertarik untuk bekerja sama dengan perusahaan teman – teman.
5. Memperhatikan Laporan Keuangan
Investor seringkali enggan bekerjasama dengan perusahaan jika melihat laporan keuangan yang kecil dan tidak stabil. Untuk itu, periksa terlebih dahulu kesehatan keuangan organisasi teman – teman. Artinya mereka tidak kecil dan tidak ada kendala di kemudian hari. Jangan mengira investor memiliki peran dalam menjalankan bisnis teman – teman, karena bisa dipastikan investor akan enggan menggarap startup teman – teman. Catat laporan keuangan perusahaan teman – teman dalam bentuk laporan keuangan yang baik dan bagus, sehingga investor akan tertarik untuk berinvestasi di bisnis start up teman – teman.
Sumber: