Lycee Haag – Ikan koi dikenal sebagai salah satu jenis ikan hias yang disukai banyak orang. Perpaduan warna yang menarik dan cara berenang yang elegan mampu memberikan ketenangan bagi setiap orang yang memelihara ikan hias ini. Oleh karena itu tidak heran jika ikan hias ini terus dicari oleh para pecinta ikan hias di Indonesia.
Dengan animo masyarakat yang besar terhadap jenis ikan hias ini, tentunya ikan koi bisa menjadi peluang bisnis yang menjanjikan. Apalagi kegiatan ini juga bisa menghasilkan keuntungan yang melimpah asal dilakukan secara serius dan konsisten, serta memiliki biaya perawatan yang relatif terjangkau untuk kantong.
Lantas bagaimana cara budidaya ikan hias ini sebagai ladang komersial? Bahkan pemula pun bisa melakukannya. Simak cara membudidayakan ikan koi, mulai dari pemilihan benih hingga proses pemanenan, berikut ini.
1. Pilih Indukan yang Unggul
Langkah pertama dan terpenting dalam memelihara ikan koi adalah memilih indukan yang unggul, baik jantan maupun betina. Bahkan, banyak penjual ikan yang menjual indukan. Namun, Anda tidak boleh membatasi pilihan Anda karena ini akan mempengaruhi kualitas anak anjing yang dijual.
Cara termudah untuk memahami peternak koi dengan kualitas genetik yang baik adalah dengan bertanya kepada penggemar ikan dan bergabung dengan komunitas mereka. Dengan cara ini Anda juga berpeluang mendapatkan spawner terbaik dan memenangkan kompetisi ikan hias.
2. Membuat kolam ikan koi
Pembangunan kolam ikan koi juga perlu diperhatikan agar indukan juga dapat menghasilkan keturunan yang berkualitas. Tidak perlu terlalu detail dan canggung, ikan hias jenis ini pada dasarnya mampu beradaptasi dengan mudah di lingkungan apapun.
Misalnya, ikan ini dapat hidup di akuarium, tangki tanah atau tangki beton. Namun, hindari membuat kolam koi hanya dengan terpal.
Idealnya, siapkan kolam plesteran koi dengan ukuran 3 x 6 meter, kedalaman sekitar 60 cm dan tinggi air 40 cm. Pastikan kolam mendapat sinar matahari yang cukup agar ikan tetap sehat. Siapkan juga lubang untuk mengalirkan air keluar masuk agar tetap bersirkulasi.
Saat Anda baru membuat kolam, usahakan untuk tidak langsung ke peternak koi. Periksa apakah semen kolam sudah kering, lalu isi dengan air. Setelah didiamkan minimal 24 jam, Anda cukup memasukkan induk koi ke dalam kolam dan meletakkan pelepah pisang untuk mengatasi bau semen di kolam jika perlu.
3. Siapkan Media Sebagai Tempat Bertelur
Selanjutnya, Anda perlu menyiapkan media sebagai tempat pemijahan ikan koi. Beberapa tahapannya antara lain menyiapkan rafia atau ijuk, dan sebatang bambu. Tancapkan bambu ke dalam kolam untuk menopangnya, lalu rekatkan rafia atau ijuk ke bambu.
4. Proses Pemijahan Ikan Koi
Pemijahan adalah proses perkawinan ikan untuk menghasilkan benih. Sebenarnya tidak sulit untuk menghasilkan ikan koi, namun langkah-langkahnya tetap perlu diperhatikan dengan matang.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menetaskan telur ikan koi, antara lain:
Pastikan suhu air antara 27 dan 30 derajat. Kakaban harus terendam air agar telur dapat menetas dengan baik. Telur biasanya menetas dalam waktu 48 jam. Hindari pemberian pakan segera saat larva koi telah menetas minimal 3-5 hari karena masih ada sisa makanan dari telur.
Setelah 5 hari, larva koi diberi pakan hidup seperti kutu air. Ketika ikan koi sudah mencapai ukuran 1,5 cm, ganti makanannya dengan ulat sutera.
Baca juga: